Memilih Kualitas Tinggi & Pas Dikantong

Memilih Kualitas Tinggi & Pas Dikantong
  • home
Home » » Coba Bawa Mobil Pada Kecepatan Tinggi

Coba Bawa Mobil Pada Kecepatan Tinggi

Ketika ingin membeli mobil bekas yang memiliki tahun tinggi pembeli perlu mengetahui performa laju mobil. Mobil dengan tahun tinggi masih dalam kategori produk baru tentu diharapkan mempunyai performa yang baik. Mengingat mobil-mobil keluaran terakhir sudah dilengkapi dengan fitur-fitur dan komponen lebih canggih, Dimana fitur dan komponen tersebut kadang membutuhkan perawatan yang baik. Tidak tertutup kemungkinan perawatan mobil yang kurang baik bisa memperpendek usia fitur atau komponen mobil yang kadangkali memberikan pengaruh pada kinerja mesin mobil.

Jika pemilik mobil sebelumnya adalah orang yang telaten merawat mobil, maka bisa jadi performa mobil akan terjaga dengan baik. Tetapi masa sekarang dengan gaya hidup yang serba cepat banyak pemilik mobil yang bertipikal "cuek" dan sering "menyiksa" dalam mengendarai mobil. Contoh sederhana adalah memanaskan mesin. Mobil yang mesinnya mati cukup lama membuat pelumas turun ke dasar mesin. Menunggu beberapa saat setelah distarter adalah tindakan yang baik untuk membuat pelumas naik dan bersikulasi sehingga seluruh komponen mesin terlumasi. Jika lansung menjalankan mobil sesaat setelah distarter akan membuat mesin bekerja dengan kondisi belum terlumasi sempurna. Jika hal ini seriing dilakukan maka umur komponen mesin akan lebih pendek.



Ada baiknya pembeli mencoba membawa mobil pada kecepatan tinggi, agar lebih yakin bahwa performa mesin masih bagus. Cobalah bawa mobil pada jalan lurus dan mulus. Kemudian perlahan-lahan naikan kecepatan mobil. Cobalah bawa mobil sampai menggunakan persneling paling tinggi. Jika pembeli tinggal di kota yang padat pembeli bisa menggunakan jalan tol untuk melakukan ini. Jika pembeli belum yakin membawa mobil sendiri ajaklah seorang kenalan atau mekanik yang berpengalaman, agar penilaian yang didapat lebih objektif.

Seorang rekan pernah terhindar dari keharusan mengeluarkan biaya perbaikan yang besar ketika melakukan hal di atas. Rekan tersebut mendapat tawaran sebuah mobil bekas kategori SUV (Sport Utility Vehicle) dengan harga yang cukup murah untuk kelas mobil itu. Setelah pemeriksaan fisik mobil tersebut dijajal di jalam tol. Saat memindahkan persneling dari 3 ke 4 pada kecepatan tinggi, suara mesin terdengar sedikit meraung dan tenaga mobil sesaat menjadi hilang, tetapi kemudian mobil kembali berjalan dengan normal. Karena kurang "sreg" dengan hal itu rekan tersebut bersepakat dengan penjual untuk melakukan general check up ke bengkel mobil besar di Jakarta. Dimana biaya general chek up dibagi dua antara pembeli dan penjual. Dari hasil analisa general check up diketahui ada komponen mesin yang harus dikalibrasi atau disetel ulang posisinya. Dan untuk melakukannya mesin harus dibongkar. Seperti diketahui membongkar mesin butuh biaya yang tidak sedikit oleh karena itu rekan tadi dengan sopan membatalkan transaksi.


Statistic Pengunjung